Giri Maju | AndoraNews : Pelaksanaan Percepatan dan Pencegahan Stunting di Nagari Giri Maju, merupakan hal penting yang akan dibawa dalam musyawarah Nagari untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nagari di tahun 2024.
Berdasarkan hal tersebutlah Badan Permusyawaratan Nagari atau Bamus Nagari Giri Maju melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Nagari Giri Maju Tahun 2024 bertempat di Ruang Balai Latihan Tenaga Kerja Giri Maju pada Kamis, (16/11/2023).
Kegiatan ini selain di hadiri oleh, Pemerintah Nagari, Badan Permusyawaratan Nagari (Bamus) LKD atau Lembaga Kemasyarakatan Nagari (LKN) seperti, PKK, LPMN, Karang Taruna, KPM, Kader Posyandu, dan tenaga Kesehatan, Puskesmas, Bidan Desa, Tenaga Pendidik PAUD, TK, SD, Pendamping Desa, dan tokoh masyarakat, terlihat juga hadir DPMN, Camat Luhak Nan Dua, Pj. Wali se kecamatan Luhak Nan Dua serta beberapa dinas terkait lainnya, tak ketinggalan Babinkamtibmas dan Babinsa.
Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah Nagari untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nagari tahun 2024,juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah Nagari agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2024 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Menurut Ketua Bamus Giri Maju, Usnil Amril yang disampaikan oleh Wakil Ketua, Ichan menyampaikan, Program yang dilaksanakan secara terpadu ini harus terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,mengingat urgensi persoalan stunting, itulah makanya diwajibkan bagi Nagari menuangkan dalam RKP Nagari dan APBNagari untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting di daerahnya.
“Langkah ini diambil, kita harapkan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah Nagari dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak,” jelas Ican.
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Luhak Nan Dua melalui Sekcamnya. Menurutnya pencegahan dan penanganan stunting, adalah salah komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Rembuk Stunting di buka oleh Ketua Badan Permusyawaratan Nagari ( Bamus Nagari ), dengan pembahasan Konvergensi percepatan dan pencegahan stunting di Nagari Giri Maju dan Penetapan usulan kegiatan prioritas berdasarkan persentase laporan hasil konvergensi pencegahan stunting di Nagari Giri Maju .
Pembacaan Laporan Balita dan Ibu Hamil Nagari Giri Maju per wilayah Tahun 2023 yang disampaikan oleh KPM yakni,
sasaran Dusun 1 , Balita umur 0 s/d 59 bulan : 17 orang, Ibu Hamil 2 orang, Status Balita Gizi Kurang : 0, Gizi Buruk : 0, terindikasi Stunting : 4 orang
Sasaran Dusun 2 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 15 orang, ibu hamil 1 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi Buruk : 0, Stunting
Sasaran Dusun 3 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 25 orang, ibu hamil 1 orang status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 0
Sasaran Dusun 4 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 34 orang ibu hamil 4 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 1
Sasaran Dusun 5 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 16 orang ibu hamil 3 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 2
Sasaran Dusun 6 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 37 orang ibu hamil 4 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 3
Sasaran Dusun 7 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 22 orang ibu hamil 1 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 1
Sasaran Dusun 8 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 27 orang ibu hamil 3 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 8
Sasaran Dusun 9 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 19 orang ibu hamil 2 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 3
Sasaran Dusun 10 Balita umur 0 s/d 59 bulan : 26 orang ibu hamil 3 orang, status Gizi kurang : 0, Gizi buruk : 0, Stunting : 1
Sementara untuk ibu hamil Resti tidak ditemui.
Pada kesempatan tersebut Ka DPMN, Randy melalui Kabag perencanaan, Afrizal memaparkan, Rembuk stunting wajib dilaksanakan dan menjadi prioritas pemerintah.
Afrizal berharap, Stunting yang ada di Nagari Giri maju dapat berkurang, untuk itu ia himbau agar semua pihak siap untuk memerangi Stunting agar tumbuh kembang anak tidak terhambat.
“bukan hanya pemerintah saja, tapi kita harapkan tingkat keterlibatan semua lini masyarakat, harus ikut serta terlibat dalam penurunan Stunting Nagari Giri Maju,” harapnya.
Di sesi diskusi, ada beberapa saran dan masukan dari Kader Posyandu, Tokoh masyarakat dan beberapa undangan yang hadir.
Pada umumnya peserta yang hadir meminta agar fasilitas dan pelayanan dari Posyandu di tingkatkan, juga diminta kepada ibu-ibu harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk hadir membawa Bayi dan Balitanya ke posyandu, hal ini guna mengetahui perkembangan Bayi dan Balita, sebab tumbuh kembang bayi dan balita sanggat penting untuk mencegah terjadinya Stunting.
Akhirnya di penutup acara, seluruh peserta yang hadir sepakat mengusulkan lima skala prioritas berdasarkan dari beberapa laporan capaian konvergensi stunting yang ada.
Adapun lima skala prioritas dari hasil Rembuk Stunting adalah,
1.Penyampaian konvergensi percepatan dan pencegahan stunting Desa Giri Maju dengan memberikan makanan bergizi kepada bayi stunting.
2.pembangunan polindes baru.
3.pengadaan alat kesehatan.
4.pengadaan air bersih.
5.pembangunan wc sehat.
Ke lima skala prioritas tersebut telah disepakati akan dilanjutkan untuk digodok pada acara Musnag perencanaan Pembangunan (Musyawarah Nagari perencanaan Penyusunan RKP Nagari ) yang akan dilaksanakan pada minggu depan.
“Penanganan stunting memang sudah seharusnya menjadi perhatian khusus, dan kita telah berkomitmen bersama Pemerintahan Nagari Giri Maju untuk bersama-sama menurunkan dan InsyaAllah me-nol-kan angka stunting dan gizi buruk kepada anak-anak,” tutup Afrizal.
Kegiatan Rembuk Stunting berjalan dan berakhir dengan lancar.
(Zoelnasti),