Pasaman Barat | AndoraNews : Pembuatan film dengan talent dari masyarakat Pasaman Barat direncanakan dalam 1 bulan ini bisa berjalan lancar.
Demikian disampaikan oleh Kadispar Pasbar, Deck H. Sahputra yang didampingi oleh Kabid Pemasaran Syahfiyenti berserta staf Bidang Pemasaran dan penggiat pariwisata, saat menerima kunjungan serta sharing dengan Felix dan Rio, mahasiswa ISI Padang Panjang yang sedang melakukan penyusunan naskah untuk projek film sebagai bahan Tugas Akhir mahasiswa jurusan film di posko KKB (Kampung Kacau Balau) Sukomananti Pasaman Barat.
Disampaikan Decky H Sahputra, kegiatan ini berawal dari kerjasama dispar dengan ISI Padang Panjang dan dilanjutkan dengan pengiriman puluhan mahasiwa KKN oleh ISI Padang Panjang pada tahun 2022 lalu.
Dinas Pariwisata Pasaman Barat mengapresiasi dan mensupport ide krearif Felix dan Rio, yang merasa tertarik dengan kearifan lokal Pasaman Barat, khususnya mengangkat tema cerita flim pada mata pencaharian sebagai buruh sawit di kabupaten Pasaman Barat.
Menurut Felix dan Rio, ada banyak hal-hal nyata yang dapat di tuangkan di sana, makanya mereka tertarik untuk mengangkat cerita seputar kehidupan di kebun kelapa sawit.
Seperti yang disampaikan Decky, judul flimnya adalah *Gumilang, di mana judul film Gumilang ini merupakan projek mahasiswa ISI Padang Panjang, yang secara khusus mengambil latar di daerah kecamatan Kinali.
Pada flim Gumilang tersebut, akan diangkat cerita seputar kehidupan keluarga yang bekerja sebagai buruh sawit, sedangkan talent pertama pada film ini adalah masyarakat asli Pasaman Barat, yang 2 di antaranya adalah talent KKB (Kampung Kacau Balau), Mak Katuak dan Mama.
Makanya dari awal, Decky mensupport ide krearif Felix dan Rio yang merasa tertarik dengan kearifan lokal Pasaman Barat dengan mata pencaharian sebagai buruh sawit.
Disampaikannya, pihak Dinas Pariwisata Pasaman Barat sangat berharap kegiatan pembuatan film ini, bisa menjadi wadah pembelajaran bagi staf Dispar khususnya bidang pemasaran.
Decky berharap, melalui kegiatan ini dapat dijadikan pembelajaran, terutama bagaimana mempelajari strategi pembuatan film dan dokumentasi secara langsung.
“Pembelajaran yang kita butuhkan dan dapat diambil adalah bagai mana menunjang kinerja bidang Pemasaran Pariwisata melalui strategi pembuatan flim dokumenter ke depannya,” ujar Decky.
Apa lagi dikatakannya, ini suatu peluang yang harus diambil, sebab dalam perencanaan pihak ISI, akan menayangkan flim *GUMILANG ini di DVG Padang (bioskop yang ada di Kota Padang).
“Semoga masa produksi yang direncanakan dalam 1 bulan ini bisa berjalan lancar. Aamiin,” harap Decky mengakhiri.
(Zoelnasti)