Pasaman Barat – Kemandirian Pondok Pesantren (Ponpes), dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional Tahun 2023 dijadikan agenda khusus bagi keluarga besar UIN (Universitas Islam Negeri) Imam Bonjol Padang.
Dalam kegiatan itu, warga Ponpes Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Pasaman Barat, ambil bagian. Dan akhirnya dari kegiatan Expo Kemandirian Pesantren yang diikuti 14 pondok se Sumatera Barat, Ponpes Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading, berhasil meraih juara terbaik dua, yang piagam berikut hadiahnya diserahkan pihak UIN Imam Bonjol Padang kepada pimpinan rombongan dari Ponpes Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading.
Mudir (pimpinan) Pondok Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading, Ahmad Mulis, menjelaskan, ekspo kreatif pesantren se Sumatera Barat berlangsung selama dua hari, yaitu Minggu dan Senin, 22 – 23 Oktober 2023 di kampus 3 UIN Imam Bonjol Padang, Sungai Bangek, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah Padang.
Wakil Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Yusrin Huda., menyampaikan, Kemandirian Pesantren yang digelar keluarga besar UIN Imam Bonjol Padang selama dua hari dan diikuti 14 Peserta se Sumatera Barat adalah agenda khusus bagi pihaknya, dalam rangka meningkatkan hubungan baik dan persaudaraan antara sesama.
Selain itu, tambahnya, memupuk rasa ingin tahu, percaya diri dan rasa miliki bagi santri bersama alumninya, melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat lebih tinggi. Artinya, Losetelah mereka tamat dari pondok pesantren yang bersangkutan, khusus untuk tingkat Aliyah, mereka bisa kuliah di UIN Imam Bonjol Padang.
Ditambahkan Ahmad Mulis, selama mengikuti ekspo pesantren kreatif di UIN Imam Bonjol Padang, pihaknya memamerkan beberapa produk kemasan, seperti Kopi Mu’allimin yang diracik dan di kemas oleh santri Ponpes Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang dengan nama Fatabiqul Khoirot Kopi (Faschofe), ada juga Tektek Mu’allimin, Cucur Mu’allimin, Serundeng Mu’allimin dan Jeruk Mu’allimin.
Ke depan, tambah Ahmad Mulis, pihaknya akan terus berinovasi dalam memajukan lembaga pendidikan islam beliau berkeyakinan Pontren Mu’allimin Muhammadiyah Tamiang akan lebih jaya di kemudian hari, konsepnya tak jauh berbeda dengan momentum expo kemandirian pesantren hari ini.
Pontren Mu’allimin sebenarnya tampil dengan gaya sederhana, membawa produk yang biasar. Namun, atas arahan kita bersama santri dapat berinovasi dan mengemas produk dengan elegant sehingga bisa bernilai tinggi, dan sebagai ajang Pratek Fiqih Muamalah bagi peserta didik.
Inilah yang membuat nilai plus Pontren Mu’allimin di ajang expo tingkat Provinsi ini, dimana santri-santri yang lain terkadang fokus pada teori perdagangan dan konvensional. Namun Mudir Muda Ahmad Mulis, sebelum berangkat sudah memberikan pembekalan kepada santri, sehingga santri berkualitas sesuai dengan konsep yang sudah dijelaskan sebelumnya. (gmz)