Tujuan Pemekaran Belum Tercapai Dan Masih Tertinggal

0
123
Tujuan Pemekaran
PASAMAN BARAT – Tujuan pemekaran belum tercapai dan masih tertinggal, hal tersebut terungkap saat beberapa Tokoh pemekaran Kabupaten Pasaman Barat mengadakan pertemuan dengan Tuanku Jailani Alidinsyah Daulat Yang di Pertuan Parit Batu Pucuk Adat Pasaman di Rumah Makan Bernama, Jambak, Kecamatan Pasaman pada bulan lalu Rabu, 27 September 2023 malam.

Sejumlah tokoh pemekaran Kabupaten Pasbar yang hadir tersebut antara lain, , H. Zambri, dan H. Jasman Malik serta Afrizal Teri selaku mantan anggota DPRD Kabupaten Pasbar termasuk beberapa tokoh masyarakat lainnya.

Para tokoh tersebut mengklaim, tujuan pemekaran wilayah administrasi Kabupaten Pasbar belum tercapai, pasca lepas dari Kabupaten Pasaman dua puluh tahun yang lalu.

Kabupaten Pasaman yang dimekarkan bersamaan dengan pemekaran Kabupaten Daerah Otonomi Baru (DOB) Dharmasraya dan Kabupaten Solok Selatan berdasarkan undang-undang nomor 38 tahun 2003, masih jauh dari harapan.

Dikatakan, Kabupaten Pasbar mereka anggap masih tertinggal dari Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok Selatan, terutama segi ekonomi dan geliat pembangunan di daerah.Tujuan Pemekaran

Salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Pasbar, Jasman Malik mengatakan, selama dua dekade pemekaran dan telah di pimpin oleh beberapa kepala daerah, namun tujuan pemekaran Nagari Tuah Basamo tersebut belum terwujud dan tujuannya hingga saat ini tidak jelas.

Disampaikannya, sebenarnya Kabupaten Pasbar memiliki berbagai macam potensi daerah yang bisa dikembangkan dan diunggulkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Pasbar, kalau dikelola secara baik, tentu akan mampu meningkatkan potensi ekonomi.

Terutama bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan serta pariwisata dan potensi lainnya.

“Sudah dua dekade kabupaten kita mekar, tapi tujuannya tidak tercapai. Ekonomi dan pembangunan kita sudah tertinggal jauh oleh kabupaten Dharmasraya, maupun Solok Selatan padahal kita memiliki potensi untuk maju,”ungkap Jasman.

Dalam pertemuan yang juga terlihat dihadiri oleh
Tuanku Jailani Alidinsyah Daulat Yang diPertuan Parit Batu Pucuk Adat Pasaman yang didampingi oleh beberapa tokoh adat dan ninik mamak tersebut berlangsung penuh kekeluargaan.

Jasman Malik menambahkan, ke depan kepala daerah harus berani berinovasi dan memahami potensi-potensi daerah untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan demi kemajuan Kabupaten Pasbar yang lebih baik.Tujuan Pemekaran

Menurutnya, Pasaman Barat harus memiliki pemimpin yang berani mengambil kebijakan yang adil dan bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Pasbar.

“Kita butuh pemimpin yang berani mengambil kebijakan dan berpihak kepada masyarakat,” Ujar Jasman.

Jasman menyesali, karena hingga di ujung tahun 2023 ini, sejumlah polemik tentang tujuan pemekaran Kabupaten Pasbar masih ramai, apa lagi sebahagian besar dari cita- cita pemekaran masih belum bisa di wujudkan.

Dikatakannya, berbagai perencanaan program prioritas pembangunan infrastruktur saat pemekaran, tidak berjalan seperti yang diharapkan seperti penataan pusat kota dan pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan setiap daerah di Kabupaten Pasbar.

“Hingga kini, Pasar dan terminal tidak terbangun, belum lagi pembangunan jalan lingkar kabupaten dan jalur lintas barat yang juga belum terlaksana. Padahal pembangunan fasilitas tersebut prioritas kita saat pemekaran, tujuannya agar sistem pembangunan dapat tertata dengan baik dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di seluruh wilayah kabupaten,” ucapnya.Tujuan Pemekaran

Hal senada juga disampaikan oleh Tokoh pemekaran Kabupaten Pasbar, H. Zambri.
Drs. H. Zamri yang juga mantan Pj Bupati Pasbar pertama ini menyampaikan, menjelang pemilu tahun 2024, masyarakat harus cerdas dan pintar dalam memilih sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan Kabupaten Pasaman yang lebih baik.

Zambri mengatakan, Calon pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk kemajuan kabupaten, serta memiliki latar belakang dan trek record yang bagus sehingga tujuan pemekaran Pasbar dapat tercapai.

“10 tahun pemekaran kabupaten Pasbar sudah sejajar dengan kabupaten lain, namun pada priode selanjutnya pembangunan banyak yang terbengkalai dan mangkrak, mau dibawa kemana kabupaten Pasaman Barat ini ? Untuk itulah kita butuh Regenerasi kepemimpinan yang bisa membawa kemajuan dan perubahan Kabupaten Pasbar yang lebih baik agar tujuan pemekaran dapat tercapai, sebab tujuan pemekaran untuk kesejahteraan adalah HARGA MATI bagi Pasaman Barat,” ujar Zambri.

Zambri menambahkan, kabupaten Pasaman Barat memiliki latar belakang masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, suku, etnis, dan budaya yang berbeda-beda. Suku Minang, Mandailing, Jawa dan Sunda adalah suku terbesar di Kabupaten Pasaman Barat.

Berdasarkan hal terdebut, Zambri meminta agar Masyarakat untuk tetap bersatu dan saling merangkul, tanpa memandang adanya perbedaan, hal ini sejalan dengan cita-cita pemekaran yakni kesejahteraan dan kemajuan Kabupaten Pasbar yang lebih baik.

“Meski Kita heterogen dan berkelompok, tetapi kita harus kompak dan saling merangkul demi kemajuan. Tolong tinggalkan arogansi masa lalu, dan jangan mau kita terpecah belah dan di beda-bedakan. Karena Pasbar milik kita bersama bukan milik kelompok dan golongan masing-masing,” pungkasnya mengakhiri.

Sementara Pucuk Adat Pasaman, Tuanku Jailani Alidinsyah juga berharap kepada masyarakat harus bersatu dan membangun kekompakan demi kemajuan Kabupaten Pasbar yang lebih baik ke depannya.

Jailani meminta agar masyarakat dapat bersikap cerdas dan meninggalkan semua arogansi masa yang dapat berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.

Dari pertemuan malam itu dapat disimpulkan, para tokoh pemekaran berharap pemimpin Pasbar harus diberikan kepada sosok yang mumpuni yang mengenal dan dikenal oleh masyarakat Pasbar.

(Rido/Zoel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini