Lina Sariyenti, S. Pd. Tips Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif di Era Digital

0
157
Lina Sariyenti
Lina Sariyenti, S. Pd. Tips Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif di Era Digital
Oleh : Gusmizar
Pranata Humas Ahli Muda Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat
GURU, adalah seorang tenaga pendidik profesional, mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Guru merupakan penentu kualitas pendidikan bangsa.

Demikian disampaikan, Lina Sariyenti, S. Pd, Guru Kreatif dan Serba Bisa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Pasaman Barat, di kawasan ibukota kabupaten, Simpang Empat.

“Guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani peserta didiknya”, kata Pendidik dan aktif di dunia literasi itu.

Seorang pendidik, ulas Lina, dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Menjadi seorang guru, tentunya tidak mudah apalagi menjadi pendidik kreatif dan inovatif di era digital.

Dalam perkembangan, ingat Pimpinan Rumah Belajar (Rubel) IBUK LINA di Simpang Empat itu, maka ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih menguasai informasi dan kreatif dalam menyampaikan materi pelajarannya kepada para peserta didiknya.

Guru harus memiliki keterampilan untuk dapat menarik perhatian siswa, guru harus terampil kreatif dan inovatif. Dengan hadirnya para guru yang kreatif dan inovatif dalam pengajaran tentunya akan membuat pembelajaran semakin maju, menarik, menyenangkan sesuai yang dibutuhkan para siswanya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat belajar siswa yaitu dengan senantiasa berinovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan lebih menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, menjadi guru yang inovatif merupakan hal penting yang harus ada dalam diri seorang guru.LINA SARIYENTI

Menjadi guru yang kreatif dan inovatif adalah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Guru sebagai garda terdepan pendidikan menjadi harapan untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru yang selalu berinteraksi dengan siswa diharapkan mampu membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, mengembangkan imajinasi dan cita-cita, membangkitkan semangat dan menggerakan kekuatan mereka untuk menggapai masa depan.

Lalu apa saja yang harus dibutuhkan untuk menjadi guru kreatif dan inovatif di era digital? Yuk simak tips nya dibawah ini. Satu. Memahami Karakter Peserta Didik
Pendidikan karakter di era revolusi digital yang sangat bergantung pada internet.

Tantangan ke depan, pendidikan karakter akan dihadapkan pada internet yang mana para peserta didik sudah sangat ketergantungan terhadap internet, maka dengan fenomena tersebut seharusnya masyarakat atau peserta didik harus lebih di tingkatkan dalam spritualital sebagai generasi berakhlak dan berkarakter, perlu bantuan orang tua untuk mengawasi putra/putrinya dalam penggunaan internet.

Dua. Memanfaatkan Sistem Pembelajaran Digital
Model pembelajaran digital dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi digital dibangun agar sumberdaya manusia khususnya pengajar dan pembelajar menguasai teknologi digital.

Oleh karena itu guru harus memaksimalkan pemanfaatkan teknologi untuk menunjang sistem pembelajaran digital. Di era digital guru harus memiliki kompetensi untuk mampu mengakses internet, menggunakan berbagai aplikasi pendidikan berbasis internet.

Tiga. Meningkatkan Kemampuan Intrapersonal.
Interpersonal skill memang sangat penting dimiliki oleh seorang guru karena keterampilan ini mencakup beberapa kemampuan seperti menghangatkan hubungan, membuat pendekatan yang lebih mudah terhadap siswa, membangun hubungan secara konstruktif, menggunakan diplomasi, serta teknik untuk mencairkan situasi pembelajaran di kelas.

Di era revolusi 4.0 guru tidak lagi berfungsi sebagai sentral dalam pembelajaran atau teacher centered, namun berubah menjadi students centered dimana guru menjadi fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar peserta didik.

Empat. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik.
Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan.

Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran yang mudah digunakan.

Lima. Memiliki Kemampuan Kreativitas dan Inovatif Tinggi.
Sebagai pengajar dituntut menguasai substansi bidang studi dan metodelogi keilmuannya serta mampu mengemasnya ke dalam materi pembelajaran sesuai dengan amanat kurikulum dan karakter peserta didik, mampu merancang pembelajaran beserta perangkat pembelajarannya, dengan menerapkan model-model pembelajarn inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan soft skill seperti critical thinking, problem solving, communication, collaboration, dan creativity atau invention.

Enam. Berorientasi pada High Order Thingking Skill (HOTS).
Guru harus memberikan segalanya untuk memberikan pembelajaran yang berorientasi pada hots ini. Bagaimanapun juga kita tidak bisa langsung kesana tanpa melalui low order thingking skill (lots) terlebih dahulu.

Maksudnya tidak boleh seorang guru hanya berpuas diri ketika peserta didik sudah mencapai titik minimum melainkan harus lebih tinggi lagi guna mencapai kompetensi maksimum dalam sebuah pembelajaran. Seorang peserta didik tidak akan pernah mampu menganalisis sebuah permasalahan tanpa adanya pemahaman dari sesuatu yang sifatnya definitif.

Tujuh. Adanya Kolaborasi antara Guru dengan Peserta Didik.
Artinya dalam sebuah pembelajaran tidak boleh hanya berpusat kepada guru sedangkan peserta didik hanya bersifat pasif. Sebaliknya meskipun berpusat pada peserta didik tetapi guru tidak bisa lepas tangan begitu saja. Guru harus menjadi seorang fasilitator dalam sebuah pembelajaran.

Itulah beberapa tips menjadi guru inovatif di era digital. Menjadi guru inovatif bukan sekadar penggunaan alat yang canggih, tapi juga perpaduan antara kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menjadi jawaban bagi sulitnya menyampaikan materi dengan meyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Dengan mengikuti progam Guru Inovatif Class yang dipersembahkan oleh GuruInovatif akan menambah wawasan dan pengalaman anda untuk menjadi guru kreatif dan inovatif dan juga menambah informasi seputar guru dan pendidikan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini